Telulas May

Setiap orang pasti ada rasa bangga terhadap sukunya sendiri. Bangga akan budayanya, makanannya, hingga tempatnya. Tentu saja ini tidak dilarang. Asal tidak berlebihan. Apakah menonjolkan suku sendiri boleh? Boleh pake banget. Menonjolkan dalam arti positif ya. Tujuannya juga untuk memperkenalkan budaya dan semua potensi yang dimiliki sukunya. Yang tidak boleh adalah sikap menonjolkan suku, tapi merendahkan suku-suku lainnya. Sikap yang beranggapan bahwa sukunya lah yang paling baik. Ini akan menebarkan benih-benih kebencian di antara manusia. Nama suku bisa menjadi negatif hanya karena satu orang bersikap tidak baik.  Kebanggaan suku yang berlebihan juga dapat menyulut konflik bukan hanya antar individu, tapi bisa meluas kepada konflik antar suku. Terlalu menonjolkan suku sendiri dapat membuat seseorang tidak bisa diterima di suatu komunitas suku lain atau masyarakat yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Sikap ini juga bertentangan dengan semboyan negara kita Bhinneka Tunggal Ika...

ru·kun 2 a 1 baik dan damai; tidak bertengkar (tentang pertalian persahabatan dan sebagainya); 2 bersatu hati; bersepakat. Dari arti kata rukun menurut KBBI di atas, rukun, berarti satu keadaan baik dan damai yang ditandai dengan tidak adanya pertengkaran antar individu maupun kelompok. Semua saling bersatu padu dan bersepakat dalam suatu perkara tanpa menggunakan kekerasan. Kata rukun, di saat sekarang ini sepertinya mulai memudar. Lihat saja berita-berita di berbagai media baik offline maupun online. Konflik di mana-mana. Kekerasan, peperangan, kerusuhan sebut saja semua yang berkaitan dengan anti kerukunan. Kekerasan, peperangan dan kerusuhan hanya menciptakan ketakutan dan penderitaan bagi manusia. Peperangan yang tiada berakhir telah merenggut jutaan nyawa. Hanya demi perebutan kekuasaan atau wilayah manusia rela mengorbankan jiwa-jiwa tak berdosa. Kehidupan yang sebelumnya rukun dan damai berubah menjadi mencekam. Konflik yang terjadi di dunia hingga saat ini merupaka...

Floating Gboard sangat mengganggu! Pernah suatu ketika, saya mengetik di smartphone Android saya. Awalnya, normal saja, keyboard Gboard, masih menempel di bagian bawah. Tapi, entah bagaimana asal muasalnya, Gboard bisa melayang. Hingga, suatu waktu fitur tersebut hilang. Saya tidak tahu bagaimana bisa hilang itu Gboard yang melayang. Datang tiba-tiba, hilang pun tiba-tiba. Di lain waktu, kejadian menyebalkan itu terjadi lagi. Mulanya sama dengan cerita saya yang di atas. Tapi, kali ini saya semakin bingung, bagaimana cara menghilangkannya. Gboard melayang di hape Android merupakan fitur baru yang membuat kesal. Sudah tampilannya mengganggu, ukuran font di keyboard juga semakin kecil. Lha wong keyboard yang normal aja sudah terhitung kecil ukurannya. Apalagi pada yang versi melayang ini. Meskipun bisa digeser-geser ke atas-bawah dan ke kanan-kiri, tapi tetap saja mengganggu. Akhirnya, saya yang semakin bingung, mencari solusinya di internet. Tidak sulit menemukan tutorialnya...

Saya masih pemula dalam hal meditasi. Baru beberapa minggu saya mempraktikannya. Tapi, saya ingin membagikan pengalaman tersebut dalam tulisan ini, termasuk apa saja yang dipikirkan ketika bermeditasi. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa meditasi menjadi kegiatan yang semakin populer akhir-akhir ini. Ada yang menjalankannya untuk menenangkan batin dan menyembuhkan penyakit. Begitupun saya. Keinginan untuk mendapatkan ketenangan batin menuntun saya kepada jalan meditasi. Saya mencari berbagai tutorial meditasi melalui YouTube. Akhirnya, saya memilih meditasi Budhis. Ternyata banyak sekali metode meditasinya. Kita bisa bermeditasi dengan berbagai macam obyek. Masing-masing obyek meditasi bertujuan agar praktisi mampu fokus pada satu hal saja. Pikiran sebisa mungkin mengarah pada obyek yang dipilih. Salah satunya, obyek keluar masuk napas. Selama bermeditasi, praktisi hanya memperhatikan keluar masuk napas. Itu saja. Mudah bukan? Sepertinya begitu.... Tapi kenyataannya tidak. Tidak se...

YouTube menjadi ladang impian bagi para millenial untuk menghasilkan pundi-pundi uang. Akhir-akhir ini, situs video paling populer di dunia tersebut penuh sesak dengan antusiasme para kreator konten baru. Salah satu motivasi utama apalagi kalau bukan penghasilan, mulai dari Adsense hingga promosi produk. Kemampuan masyarakat Indonesia membeli smartphone ditambah semakin berkembangnya teknologi jaringan internet, semakin memuluskan pertumbuhan bisnis online, khususnya via YouTube. Apalagi, buat para millenial yang lebih akrab dengan dunia maya ketimbang para senior mereka. Kemudian, muncullah kreator-kreator konten yang memiliki jutaan subscriber. Bukan hanya pengikut, tapi uang juga mengalir deras dengan jumlah subscriber yang banyak. Berduyun-duyun lah para YouTuber baru datang, meng-upload video, berharap nasib mereka sama dengan para pendahulunya. Mereka sangat antusias membuat konten, mulai dari konten recehan hingga berat, konten unfaedah hingga yang sangat bermanfaat. Muara akhir...

Untuk apa mengosongkan pikiran? Saya kok jadinya takut kalau pikiran saya kosong. Menurut apa yang sedang saya pelajari dan praktikkan saat ini, bukan mengosongkan tapi mengendalikan serta mengamati pikiran. Cara yang saya jalani adalah meditasi. Betul lho ini. Saya malah jadi parno kalau pikiran kosong. Jangan-jangan, ada makhluk astral tertarik dengan tubuh saya dan masuk ke dalamnya. Alhasil, kesurupan. Ah, jangan sampai terjadi deh. Apalagi, sampai pikiran kosong segala. Saya sedang mempelajari dan menjalankan meditasi. Dulu, saya berpikir bahwa meditasi adalah mengosongkan pikiran. Ternyata, setelah mengenalnya, saya salah duga. Praktik meditasi lebih fokus pada satu obyek. Pikiran pun tidak boleh kosong. Lalu bagaimana dengan berbagai pikiran yang datang dan pergi silih berganti? Perhatikan saja. Kalau saya tidak salah, sepanjang saya mempelajari meditasi, khususnya Budhis, kita disarankan untuk mengamati pikiran-pikiran kita. Amati pikiran yang datang. Amati pula pikiran yang me...

Tentu saja bisa. Kamera smartphone sekarang sudah jauh lebih baik kualitasnya. Jika dikombinasikan dengan, minimal, kemampuan dan pengetahuan dasar fotografi, menjual hasil jepretan kamera handphone pun bukan sesuatu yang sangat sulit dilakukan. Perkembangan teknologi kamera smartphone semakin berkembang dari tahun ke tahun. Satu dasawarsa silam, kamera handphone hanya mampu menghasilkan foto  resolusi VGA. Kini, kita sudah bisa menikmati kamera dengan resolusi minimal 5 MP hingga puluhan megapiksel. Tidak perlu membawa kamera digital super ribet untuk mengabadikan momen-momen penting. Atau saat bepergian jauh, baik itu bekerja maupun berwisata. Cukup ambil smartphone dari saku dan langsung jepret. Praktis dan mudah. Kemampuan dan pengetahuan dasar fotografi juga dapat menunjang kualitas foto yang dihasilkan dari kamera smartphone. Paling tidak kuasai pencahayan,  komposisi dan fokus kamera. Ini sudah bisa menjadi bekal dalam memanfaatkan kamera smartphone menjadi sumber pengh...

Sebenarnya, saya sudah membuat blog ini bulan yang lalu, tepatnya tanggal 13 Mei 2020. Hanya saja, belum ada waktu untuk menulis di sini. Malah bingung mau menulis apa. Alhasil, saya baru bisa membuat posting hari ini. Kebetulan ada waktu "nganggur". Jadi, saya bisa merealisasikan postingan perdana. Pastinya, nanti saya akan memutakhirkan postingan di blog ini dengan tema yang saya kuasai. Apa saja? Bisa saja bahasa, seputar Android atau smartphone, dan kemungkinan juga akan membahas cara menghasilkan uang secara online. Saya akan membuat tulisan yang semoga memberikan manfaat dan solusi bagi para pembaca sekalian. Bakal menulis berapa kali seminggu? Saya belum tahu. Mungkin, tidak setiap hari karena ada kegiatan lain di luar ngeblog. Bisa saja seminggu sekali atau dua kali posting. Kita lihat saja nanti. Sampai berjumpa di postingan selanjutnya.